Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, December 25, 2011

Beratnya Tantangan Ekonomi Kalbar ke Depan

Oleh Dian Patria

Perkembangan ekonomi Kalbar tahun 2011 belum dapat mengejar perkembangan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi daerah ini hanya sekitar 5,8 persen dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,5%. Hal ini telah terjadi sejak krisis ekonomi tahun 1998 hingga sekarang, dimana pertumbuhan ekonomi Kalbar selalu berada di bawah nasional.

TENTU saja tidak akan ada yang berani membantah bahwa ekonomi Kalbar mengalami kemajuan, tetapi ekonomi kita semakin tertinggal dari ekonomi Indonesia secara keseluruhan, karena ekonomi Indonesia maju lebih cepat dibanding Kalbar. Jika dibiarkan, Kalbar akan mejadi daerah tertinggal di negara ini.  Terlebih lagi, ternyata uang beredar di Kalbar hanya dibawah 1 persen dari jumlah uang  beredar di Indonesia (dihitung dari total DPK). Ini mencerminkan kecilnya intensitas kegiatan ekonomi di Kalbar. Ini juga menggambarkan seberapa tinggi tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Kalbar.
Untuk mengatasi hal ini harus ada yang dilakukan dengan segera. Harus ditemukan sektor-sektor yang dapat mendorong lompatan-lompatan pada laju kemajuan ekonomi Kalbar. Salah satu yang dapat dilakukan adalah mempengaruhi ekonomi Kalbar dengan kekuatan APBD yang jika digabung mungkin bisa mencapai lebih dari 10 triliun rupiah. Sangat ironis jika APBD tidak memiliki pengaruh berarti terhadap perkembangan ekonomi Kalbar. Jika ini terjadi, boleh dikatakan bahwa pemerintah Kalbar sebenarnya tidak terlalu peduli dengan perkembangan ekonomi Kalbar.
Sebenarnya banyak pertanyaan yang harus dijawab dengan kebijakan dan tindakan. Salah satunya adalah bagaimana perkembangan industri sawit dan karet di Kalbar yang puluhan tahun berhenti pada CPO dan crumb rubber? Kita kehilangan nilai tambah yang sangat besar jika produk-produk turunannya diolah diluar Kalbar yang juga berarti kita kehilangan kesempatan yang sangat baik untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan mayarakat Kalbar.
Selanjutnya, apakah ada cetak biru rencana perkembangan investasi dan industri Kalbar yang berisi kebijakan untuk mendorong dan memberi insentif sektor-sektor tertentu yang dianggap potensial ? Rancangan investasi dan industri sangat penting karena mampu mempengaruhi berbagai sektor lain seperti perkebunan, pertambangan, pariwisata, manufaktur, dll. Selain itu mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mempertinggi tingkat pendapatan, dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Sangat menyedihkan jika Kalbar tak memiliki rancangan tersebut.

Pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus mempererat sinergi agar kebijakan menjadi lebih fokus dan sumberdaya yang ada dapat dialokasikan secara lebih terarah. Berbagai perbedaan, khususnya kepentingan pribadi dan kelompok serta arogansi sektoral, harus segera disingkirkan untuk kepentingan yang lebih besar, Rakyat Kalbar. JIka tidak, target pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2012 (sekitar 7%) yang berada diatas target nasional (6,5%) jelas akan sulit direalisasikan. Sangat ironis bila masih banyak rakyat miskin di daerah yang katanya kaya sumberdaya. Kita tunggu.(Penulis Dosen Fakultas Ekonomi Untan)

No comments:

Post a Comment