Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, November 6, 2011

“Ekstasi” Membaca Al Quran

Oleh :  Uti Konsen.U.M.

     Orang – orang saleh zaman dahulu, tidak pernah melewatkan hari-hari mereka tanpa membaca atau menyimak Al Quran. Mayoritas meraka membaca Al Quran sambil melihat mushaf. Mereka, kilah .Abd Al –Wahhab Al Sya’rani, penulis buku 99 Akhlak Sufi,  tidak ingin sehari pun tanpa memandang mushaf agung Al Quran. Salah satu contoh, sebagian ahli fiqh Mesir mendatangi Imam A-Syafi’i  RA pada saat menjelang subuh. Sementara itu, dihadapan beliau ada sebuah mushaf yang sedang dibaca.  As-Syafe’i berkata kepada mereka, “Kamu sekalian telah disibukkan oleh fiqih sehingga jarang membaca Al Quran. Sungguh, aku selalu menghadirkan Al Quran dihadapanku setelah salat Isya, lalu aku membacanya dan tidak menutupnya sebelum waktu subuh tiba.“

     Abu Sulaiman Al Darani berkata,  “Aku selalu membaca Al Quran setiap malam. Suatu ketika, aku membaca satu ayat Al Quran secara berulang-ulang dan baru melanjutkan pembacaan ayat berikutnya setelah lima malam. Aku tidak mau melanjutkan karena diriku belum sepenuhnya memahami ayat itu. Namun, hal yang membuat diriku terhenti di ayat tersebut adalah aku belum mempu mengamalkan isinya dengan baik.“

     Sayyid Ahmad Badawi RA pada waktu malam ia gunakan untuk taat kepada Allah. Jika sudah pertengahan malam,  dia membaca Al Quran sampai terbit fajar. Dia berkata kepada Abdul Ali salah seorang muridnya.  “Dua rekaat di waktu malam jauh lebih baik daripada seribu rekaat di waktu siang.“  Syeikh Ahmad Hijab bertanya kepada Imam Ahmad Badawi  RA, mengenai satu amalan yang dapat medekatkan diri kepada Allah, saat dia kebingungan,  “Mana yang harus didahulukan, berzikir ataukah membaca Al Quran?“  Beliau menjawab dengan mengulanginya tiga “ Membaca Al Quran.“

     Rasulullah saw telah memberi teladan sangat indah bagi kita. Setiap persoalan yang beliau hadapi selalu diadukan kepada Allah. Antara lain beliau SAW bersabda,  “Seseorang yang harinya tidak dimulai dengan membaca Al Quran, maka sepanjang harinya dia akan merasa murung.“  Simak firman-Nya,  “Dan kami turunkan dari Al Quran yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang  beriman“ (Al Israk (17 ) : 82).  Ayat lain,  “Dan (Al Quran) penyembuh bagi penyakit penyakit yang berada dalam dada,“  ujar Allahuyarham  K.H. Abdullah Said, pendiri Ponpes Hidayatullah dalam buku  “Mencetak Kader “ oleh Manshur Salbu, “Bermula dari banyak membaca, seseorang akan tertarik untuk mempelajari arti dan tafsirnya serta mentadabburinya. Itulah sebabnya kita harus menargetkan setiap hari harus membaca Al Quran.“

Rasulullah saw antara  lain bersabda,  “Perumpamaan orang yang membaca Al Quran seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat “ (HR.Bukhari). Artinya, kilah K.H. Abdullah Said, orang yang senang membaca Al Quran akan memiliki daya pesona dan daya pikat terhadap orang disekitarnya. Allah swt pun memberikan keuntungan berupa pahala pada bacaan setiap huruf dengan sepuluh pahala.  Tutur salah seorang mufassir, bisa bermakna  10 problem yang dapat diselesaikan atau sepuluh penyakit yang dapat disembuhkan, dan sebagainya.

Membaca Al Quran merupakan sebuah ibadah yang memiliki pahala besar dalam waktu yang singkat.  “Ketahuilah bahwa satu juz Al Quran itu terdiri atas sekitar 70 ribu huruf. Hal itu berarti ada 700 ribu kebaikan yang bisa kamu dapatkan dalam waktu 45 menit ( kalau kita membacanya dalam tempo 45 menit), “  tulis Amru Khalid dalam bukunya “Meraih Kenikmatan Ibadah.“  Membaca Al Quran merupakan satu-satunya sebab yang akan membimbing seorang mukmin masuk ke dalam surga, sekaligus menempatkan posisinya di tingkat yang tertinggi.

Berdasarkan hal itu, Al Quran memiliki dua peran : pertama, ia akan menolong anda ketika hisab (perhitungan) dan kedua meninggikan derajatmu di surga. Rasulullah saw antara lain bersabda,  “Ahlul Quran (orang-orang yang selalu membacanya) adalah ahlullah dan orang-orang yang dekat dengan-Nya. “ Yang dimaksud dengan ahlullah adalah para penolong Allah,  yaitu orang-orang yang menjadikan Al Quran sebagai pedoman dalam kehidupan dan interaksi mereka,  baik saat bergerak maupun berdiam. Lebih dari itu, lidah mereka pun senantiasa menyenandungkan ayat- ayat Al Quran.
Dalam hadis lain Nabi saw bersabda,  “Akan dikatakan kepada shahibul Quran, ‘ Bacalah dan baiklah, dan bacalah ( dengan tartil ). Sesungguhnya kedudukanmu (terdapat) di akhir ayat yang kamu baca.“.Adapun yang dimaksud dengan shahib al Quran adalah orang-orang yang selalu membacanya, sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupannya. Ketika para shahibul Quran itu telah masuk surga, maka kedudukannya akan naik saat mereka sampai di akhir ayat yang dibacanya. Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah saw  “Bacalah dan naiklah, dan bacalah dengan tartil.“ Masya Allah. Masuk surga itulah balasan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang selalu membaca Al Quran.

Sungguh Al Quran merupakan mukjizat terbesar yang bisa memberikan ketenangan, ketentraman, kedamaian, sekaligus obat bagi setiap penyakit yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang mau membacanya dan mengamalkan isinya. Rasulullah saw bersabda,  “Barang siapa membaca Al Quran, kemudian ia melihat ada seseorang yang diberi sesuatu yang melebihi keutamaan sesuatu yang diberikan kepadanya, berarti ia menganggap remeh terhadap sesuatu yang dimuliakan Allah.“ Hadis lain berbunyi,  “Tidak bisa memberi  syafaat yang lebih utama kedudukannya menurut Allah daripada syafaat Al Quran.“ Wallahualam. 



No comments:

Post a Comment