Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, January 22, 2012

Ganti Visi Untan

Oleh : Leo Sutrisno
Dua minggu yang lalu, saya berkesempatan mengikuti pertemuan yang digelar oleh International Office Universitas Tanjungpura. Dalam pertemuan itu dibentuk Gugus Tugas hubungan kerjasama Untan-Perguruan Tinggi di AS. Anggota gugus tugas diambil dari para dosen yang pernah belajar di luar negeri terutama di universitas-universitas AS.

Karena hubungan kerjasama ini bersifat dua arah, pembicaraan saat itu juga menyangkut apa yang dapat ditawarkan Untan kepada sivitas akademika perguaruan tinggi mitra. Ternyata, jawabannya tidak mudah ditemukan. Mengapa?  Karena, Untan belum memiliki program unggulan yang diakui keunggulannya. Padahal, sejak tahun 1996 Untan telah merumuskan visinya. “Pada tahun 2020, Universitas Tanjungpura menjadi institusi preservasi dan pusat informasi ilmiah Kalimantan Barat”
Visi ini merupakan perwujudan dari fungsi keempat perguruan tinggi. Tiga fungi yang lain adalah pendidikan, penelitian dan pelayanan kepada masyarakat. Tiga fungsi ini kita kenal sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia.  Untuk mewujudkan visi ini, Untan mesti melakukan reorientasi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan titik fokus Wilayah Kalimantan Barat. Karena, lokasi Untan adalah Kalimantan Barat. Tetapi sayang, hal itu belum dilakukan secara intesif walaupun visi ini telah berusia 17 tahun-an.

Apa yang perlu dilakukan? Ada dua pilihan. Rektor sekarang, Prof. Thamrin Usman merevitalisasi visi Untan ini atau menyusun visi Untan yang baru. Jika pilihan kedua diambil, mengganti visi Untan ada baiknya segera dilakukan jangan ditunda-tunda. Dunia sangat cepat berubah. Lengah sedikit kita bakal tertinggal jauh.
Globalisasi yang melanda seluruh pelosok bumi, termasuk masyarakat Kalimantan Barat. Masyarakat di provinsi ini  mengalami berbagai macam transisi. Di antaranya adalah trnasisi di bidang sosio-agama, sosio-budaya, sosio-ekonomi, tata-kenegaraan, serta media komunikasi.  Karena itu, masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kalimantan Barat pada khususnya perlu dibimbing untuk melewati masa transisi ini dengan tenang dan selamat.  Apa yang dapat kita kerjakan? Kita jangan menampilkan pola reaksioner. Tetapi, proaktif-kreatif-konstruktif menatap masa depan demi kesejahteraan umum segenap rakyat, sebagai antisipasi aktif perdamaian di dunia ini.

Pendidikan, walaupun bukan sebuah panasea, hingga saat ini, dipandang sebagai  satu-satunya ‘alat’ yang tersedia untuk mendorong terwujudnya  pembangunan manusia yang lebih harmonis sehingga dapat mengurangi kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, kekerasan dan bahkan peperangan, serta ketidakadilan.  Untan mesti turut ambil bagian dalam tugas kemanusiaan ini. Visi Untan ada baiknya mengarah untuk menjadi lembaga pendidikan yang mampu membangun manusia Kalimantan Barat yang lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera baik secara jasmaniah maupun secara batiniah. Untuk mewujudkan visi semacam ini sebaiknya Untan mengadopsi model pendidikan holistik.

Karena itu, Untan mesti mampu memadukan antara lokalitas dan globalitas dengan baik. Ada beberapa karakteristik alumni yang mungkin terjadi:  ‘a local person with international outlook, who will act locally and develop globally’ ;  ‘a local person who remains a local person with some global knowledge and can act locally and think locally with increasing global techniques’; ‘ a local person with bounded global outlook, who can act locally with filtered global knowledge’, atau ‘a person with locally and globally mixed elements, who can act and think with mixed local and global knowledge’. Bila ini terbentuk, maka Untan akan dapat berkiprah di era global setingkat dengan perguruan tinggi yang lain. Semoga!

No comments:

Post a Comment