Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, January 15, 2012

Kerjasama Yang Baik

IB. HERI J

Yavat svastho hyayam deho, yavan mrtyus ca duratahTavad atma-hitam kuryat, pranante kim karisyanti. (Canakya Nitisastra, IV, sloka 4)Artinya : selama badan masih kuat dan sehat dan selama kematian masih jauh, lakukanlah sesuatu yang menyebabkan kebaikan bagi roh anda, yaitu keinsyafan diri. Pada saat kematian menjelang, apa yang dapat dilakukan ?

     Untuk berhasil dalam kehidupan baik secara individu maupun kelompok, paling tidak diperlukan tujuh persyaratan yaitu;  pertama, ketetapan hati, kedua, latihan, ketiga, doa, keempat ketenangan pikiran, kelima pengendalian indera, keenam pengaturan makanan yang seimbang dan ketujuh adalah kerjasama yang baik. Pilihan hidup banyak ragam dan jenisnya, oleh karena itu sangat perlu adanya ketetapan hati untuk memilih pilihan hidup itu.  Setelah dengan hati yang bulat menetapkan pilihan hidup dilanjutkan dengan action atau latihan dan latihan.
Banyak contoh kita saksikan bahwa, orang-orang yang telah sukses di bidangnya masing-masing, apakah olah raga, seni, politik, ekonomi dan sebagainya adalah melalui latihan yang disiplin dan keras, jatuh dan bangun lagi, tanpa mengenal lelah dan putus asa. Manusia hanya mampu merencanakan hidupnya pada masa kini dan masa yang akan datang, namun  Tuhan Yang Maha Kuasa tetap sebagai penentu akhir atas segala ciptaan-Nya, disinilah kita sebagai hamba-Nya, melalui lantunan doa seraya memohon kepada-Nya, agar senantiasa dianugerahkan kemudahan  rejeki dan kesehatan serta kesuksesan hidup.
       Terjangan gelombang dan badai senantiasa menyertai kita dalam meraih cita-cita hidup, bagi seorang peslancar profesional pikirannya tenang dan tersenyum gembira menghadapi dasyatnya terjangan gelombang dan badai itu, karena dia memahami kemana seharusnya mengarahkan alat peslancarnya agar tidak digulung dan tenggalam. Saat-saat menghadapi cobaan hidup yang sangat berat tidak semua orang mampu mengendalikan inderanya. Namun bagi seorang yang dekat dengan Tuhan relatif mampu mengatasi dan sekaligus melewati segala permasalahan hidup. Baginya, segala permasalahan dan beban hidup yang dialami merupakan anugerah Tuhan yang harus diterima sebagai akibat dari karma wasananya (bekas-bekas perbuatan terdahulu) yang dibayar dan dibersihan pada kehidupan sekarang. Walaupun kita dapat makan dan minum segala jenis minuman dan makanan, tetapi demi tetap menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh maka pengaturan makanan yang seimbang perlu dibatasi dengan cara memilah dan memilih sesuai dengan kebutuhan tubuh.
       Tidak ada satupun benda atau makhluk hidup didunia ini yang benar-benar bebas tidak tergantung atau terpengaruh dengan yang lainnya. Hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, hubungan antara manusia dengan binatang, tumbuh-tumbuhan serta alam sekitarnya, disamping saling tergantung juga saling pengaruh mempengaruhi. Seluruh isi dunia ini merupakan kesatuan yang tidak terpisah,  satu sama lain saling bekerja sama dengan baik. Suatu bentuk hubungan kerjasama yang baik yang diperankan oleh isi alam ini (makrokosmos) terjadilah keharmonisan dan keseimbangan. Demikian juga tubuh jasmani manusia yang terdiri dari panca indera merupakan satu kesatuan mikrokosmos, juga saling tergantung dan saling pengaruh mempengaruhi. Bagaimana jika panca indera dalam tubuh tidak bekerja sama dengan baik, apa yang terjadi ? sebagai ilustrasi dikutip dari buku Pengantar Penghayatan Upanisad oleh Cudamani halaman 31 sebagai berikut :
       Si Lidah yang tak bertulang iri kepada si perut yang gendut. Untuk itu si lidah mendatangi si kaki dan berkata : “ hai kaki apakah kamu tidak sadar bahwa kamu diperalat ? untuk apa kamu berjalan kesana kemari mencari bahan makanan, bukanlah untuk si perut agar dia menjadi tambah gendut ? bukankah begitu ? Ya benar, kata si kaki dengan tidak berpikir panjang. Oleh karena itu mari kita mogok, tidak bekerja biar di perut kelaparan, kata si lidah. Si kaki menyetujui. Si lidah terus memprovokasi panca indera lainya untuk mogok tidak bekerja, dan hampir semua menyetujuinya. Kecuali jantung dan paru-paru, jawab si jantung dan paru-paru; tidak lidah aku bekerja adalah demi tugasku, aku tidak peduli entah siapa yang mendapatkan keuntungan dari pekerjaanku. Aku tidak mau menghianati tugasku. Setelah pemogokan berlangsung 3 hari, maka mulailah ada keganjilan, si lidah merasakan lidanya kaku, si kaki tidak sanggup berdiri. Si   tangan mulai gemeter dan seluruh tubuh terasa demam. Semua dari mereka bertanya-tanya mengapa terjadi kelumpuhan yang demikian hebat ? Akhirnya si otak sebagai raja, cepat-cepat memanggil rapat kilat dan membentuk team pencari pakta dan menginvestigasi sebab-sebab terjadinya bencana. Akhirnya team melaporkan bahwa ada pemogokan yang diprakarsai oleh si lidah, sehingga tidak ada makanan masuk perut.
     Otak sebagai raja selanjutnya memberikan pengarahan; hai saudara-saudara kita semua merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Setiap orang hidupnya tergantung dari yang lain, karena itu hentikan pemogokan itu, kita semua mempunyai tugas yang berbeda dalam memutar roda kehidupan yang satu. Kita bekerja untuk yang satu, tetapi yang satu ini akan menghidupi kita semua. Lakukanlah tugas masing-masing dan bekerjasamalah dengan baik, penuh cinta kasih, karena saudara adalah salah satu bagian dari satu roda kehidupan.

No comments:

Post a Comment