Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, January 15, 2012

Menyambut Tahun Baru Imlek 2563

oleh : Ws. Ir. Djohan Adjuan


Tahun baru Imlek ke 2563 untuk tahun  ini jatuh pada tanggal 23 January 2012, adalah salah satu hari sembahyang besar bagi umat beragama Khonghucu .

Tahun baru Imlek sebagai awal/ hari pertama dari sebuah system penanggalan yang sudah tua umurnya; sudah dikenal sejak 4.700 tahun yang lampau di muka bumi ini.  Huang Di/ Kaisar Kuning adalah penggagas system penanggalan Imlek (hidup pada tahun 2696 sM – 2598 sM) adalah salah satu Nabi dalam Ru-Jiao (agama Khonghucu), Ia juga diakui sebagai nenek moyang orang Tionghoa. System penanggalan karya Huang Di ini pernah diterapkan pada Dinasti Xia (2205 sM – 1766 sM). Tetapi pada Dinasti berikutnya antara kurun waktu 1.500 tahun ( 1766 sM sampai dengan 202 sM) tidak memakai system penanggalan ini. Misalnya Dinasti Shang (1766 sM – 1122 sM) menggunakan system penanggalan sendiri yang awal tahun nya jatuh pada akhir musim dingin. Sementara Dinasti Zhou (1122 sM – 255 sM) menggunakan penanggalan lain, yang awal tahunnya jatuh pada puncak musim dingin yaitu 22 Desember


Nabi Khongcu (551 sM – 479 sM), hidup dimasa Dinasti Zhou, pernah mengusulkan pada raja-raja saat itu untuk menggunakan penanggalan Imlek yang kita kenal saat ini, karena sangat sesuai dipakai oleh masyarakat petani dalam menentukan musim tanamnya. Tetapi usulannya tidak ditanggapi penguasa saat itu. Barulah pada masa dinasti Han, oleh kaisar Han Wu Di pada tahun 104 sM secara resmi menggunakan penanggalan Imlek tersebut hingga sekarang. Dan tahun ke-1 system penanggalan Imlek dihitung mulai dari tahun kelahiran Nabi Khongcu (551 sM) sampai sekarang (tahun masehi 2012) tahun Imlek telah memasuki tahun ke 2563 (=2012+551).

Makna dari perayaan tahun baru Imlek adalah pernyataan syukur atas   pelimpahan berkah dan perlindungan keselamatan oleh Tuhan kepada umat manusia, sehingga proses kehidupan itu berjalan dengan baik hingga pergantian tahun yang baru; berdasarkan system penanggalan lunisolar (perpaduan system lunar; peredaran bulan terhadap bumi dan  system solar; peredaran bumi terhadap matahari), yang mana awal tahunnya ditetapkan pada awal musim semi di wilayah daratan Tiongkok.

Bagi umat Khonghucu, tahun baru imlek memiliki makna yang lebih khusus :

1.  Sebagai saat mengakhiri tahun ber-shio Kelinci dan awal memasuki tahun ber-shio Naga, sehingga merupakan saat yang tepat untuk melakukan sembahyang besar, mengucapkan syukur ke hadirat Tian/ Tuhan YME, atas pelimpahan rezeki sepanjang tahun ber-shio kelinci yang telah berlalu dengan baik dan selamat; serta doa pengharapan untuk kesehatan yang prima, kebahagiaan dan murah rezeki serta panjang usia meliputi segenap keluarga memasuki tahun baru ber-shio naga yang telah menghampiri di depan mata.
2.    Sebagai saat yang tepat berinstrospeksi diri, membangun tekad memperbaharui diri dengan meningkatkan kwalitas moral dan semangat bekerja/belajar yang disimbolkan baju /sepatu baru; Memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, dengan membersihkan hati, yang disimbolkan dengan membersihkan rumah menjelang tahun baru imlek; memberikan sumbangan social kepada masyarakat tidak mampu menjelang akhir tahun sebagai kepedulian social.
3.    Sebagai saat berkumpulnya keluarga besar menjaga tali silaturahmi antar keluarga dan saat bersujud sungkem kepada orang tua sebagai wujud perilaku bakti, yang disimbolkan dengan kue-kue yang manis dan lengket (seperti kue bakul)  

Didalam kitab Da-Xue tertulis : Pada tempayan Raja Thong (Chen Tang) terukir kalimat, “ Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya.”

Didalam kitab Sanjak/ Se-Jing tertulis “ Raja Wen yang agung dan luhur budi, senantiasa menjaga puncak kebaikannya; sebagai raja ia berhenti di dalam cinta kasih, sebagai menteri berhenti pada sikap hormat ( akan tugas), sebagai anak berhenti pada sikap bakti, sebagai ayah berhenti pada sikap kasih sayang, dan didalam pergaulan dengan rakyat senegeri berhenti pada sikap dapat dipercaya.”

Maka pada dasarnya perayaan tahun baru Imlek hendaknya diisi dengan kegiatan pembaharuan diri memulai segala sesuatu dengan lembaran baru, hati bersih yang baru, tekad dan semangat untuk maju yang baru, dan utamakan tetap menjaga keharmonisan keluarga dan lingkungan masyarakat. Janganlah berlebihan di dalam merayakannya; cukup sederhana, perbanyak doa di tempat ibadah, dan perbanyak sumbangan social kepada yang membutuhkan. Dengan demikian kebajikan kita akan bertambah. Karena Tuhan senantiasa melindungi serta memberkati yang banyak berbuat kebajikan. 
Sanzai. (Penulis adalah MATAKIN, Prov. Sumut) 

No comments:

Post a Comment