Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, January 18, 2012

Tantangan Hidup Tahun ini

Oleh : Andry Fitriyanto 


Belum hilang dari ingatan kita begitu meriahnya perayaan malam pergantian tahun beberapa hari lalu. Semua orang seolah bergembira dengan datangnya tahun baru 2012. Meriahnya momen itu membuat banyak dari kita bergembira dan terlena. Sejenak melupakan perih getirnya hidup ini. Entah apa yang ada di pikiran banyak orang untuk menghadapi dan menjalani hari-hari di tahun 2012 ini. Mungkin kegembiraan itu mencerminkan optimisme mereka tentang peruntungan dan nasib jalan hidupnya. Namun adakah tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya? Boleh jadi tahun ini merupakan tahun-tahun terberat dalam hidup kita. Atau boleh jadi pula tahun ini merupakan tahun-tahun gemilang dalam sejarah hidup kita. Pastilah kerja keras menjadi kata kunci untuk kesuksesan di setiap tahunnya dan harus selalu tertanam dalam hati untuk menjalani hidup ini.

Mencoba melihat realitas yang terjadi di penghujung tahun lalu dan di awal tahun ini banyak duka dan bencana yang terjadi di negeri ini. Cuaca ekstrim menyambut kerasnya hidup di tahun ini. Dalam pemberitaan di media massa, hujan lebat yang disertai angin kencang membuat pohon-pohon dan papan reklame di pinggir jalan ibu kota bertumbangan dan menelan korban jiwa dan materi. Ombak laut kian meninggi sehingga para nelayan tak bisa melaut untuk mencari ikan. Kalau sudah demikian, ikan laut mesti akan langka di pasar-pasar dan harganya pun akan menyusul naik.

Curah hujan tinggi yang turun dengan garang karena disetai angin kencang dan petir hebat adalah prediksi cuaca yang tidak menentu di awal tahun ini. Tak heran hasil pertanian  pun jadi terganggu. Pengeringan gabah akan memakan waktu yang lama karena mendung dan hujan berlangsung dalam jarak yang begitu rapat. Tentu ini sangat menghambat produksi beras lokal. Beberapa komoditi sayur mayur pun akan terganggu panennya karena tingginya curah hujan.

Kualitas sayur mayur menjadi menurun dan cepat busuk. Semakin banyak panen yang gagal akan menimbulkan kelangkaan komoditi, dan lagi-lagi kesetiaan harga untuk naik tak perlu dipertanyakan lagi. Sepertinya para ibu harus menghitung kembali uang belanjanya di awal tahun ini. Selain berpengaruh terhadap hasil pertanian, curah hujan yang tinggi sudah lumrah menghasilkan banjir. Ditambah beberapa daerah yang memang menjadi langganan pasang rob. Maka banjir pun akan bertambah-tambah pula. Sudah sering kita rasakan bersama jalan jalan tergenang banjir dan kita selalu kerepotan beraktivitas dalam suasana seperti itu. Selain faktor alam, mungkin kerusakan lingkungan dan pembabatan hutan menjadi penyebab terjadinya banjir. Tentu tak berhenti pada banjir saja. Ketika dan bahkan setelah banjir, maka penyakit akan menyebar kemana-mana. Karena tak sehatnya lingkungan bila tergenang banjir. Apabila sudah sakit, maka kita pun mesti berobat dengan biaya yang masih mahal.

Di tahun ini pun diperkirakan akan terjadi badai matahari yang walaupun dikatakan pihak berkompeten tidak akan memusnahkan kehidupan manusia, tapi perlu diwaspadai gangguan telekomunikasi, listrik, navigasi, cuaca dan lainnya. Tentu menyulitkan dan mengganggu stabilitas baik ekonomi maupun sosial masyarakat kita. Benar-benar tantangan alam yang memberatkan. Tak cuma dari kondisi alam tantangan hidup di tahun ini. Pemerintah pun rencananya akan mengeluarkan kebijakan pembatasan subsidi BBM yang dianggap sebagian pihak belum jelas teknis dan pelaksanaannya serta berpotensi menimbulkan inflasi dan gejolak sosial. Tak berhenti disitu saja, Tarif Dasar Listrik pula rencananya akan dinaikkan. Stok BBM yang terbatas dan mahal serta naiknya Tarif Dasar Listrik akan membuat meningkatnya harga produksi barang. Tentu produsen tak mungkin mau merugi dengan kondisi itu. Dan pilihan menaikkan harga jual barang menjadi pilihan yang logis untuk menutupinya. Maka masyarakatlah yang akan merasakan dampak buruknya.

Dari aspek sosial juga pada tahun ini kita di sambut dengan mencuatnya berbagai konflik agraria di tanah air. Kasus di Mesuji dan Bima tak ubahnya seperti gunung es. Dalam artian hanya representatif permukaan, namun masih banyak yang belum terekspos media. Sebuah referensi menyebutkan ada 13 titik di daerah Indonesia yang berpotensi timbulnya konflik, dan Kalbar termasuk di dalamnya. Apabila pemerintah tidak sigap dan tanggap melakukan pendekatan dan antisipasi, maka bukan mustahil sebuah potensi menjadi kenyataan. Sebagian pengamat memprediksikan di tahun ini akan banyak kasus konflik agraria yang mencuat ke permukaan sebagai dampak lama terpendamnya kasus-kasus seperti ini.

Dari aspek politik, pada tahun ini akan banyak diselenggarakannya pesta demokrasi yaitu pemilukada, termasuk di Kalbar.  Cukup banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari konflik pemilukada di berbagai daerah di Indonesia. Konflik pemilukada di Puncak Jaya Papua, pemilukada di kota Waringin Kalteng, memanasnya suasana politik di Aceh pra pemilukada, dll. Bagitu banyak kerugian yang dirasakan masyarakat. Semua kejadian itu seakan memberikan kesan angker terhadap proses pemilukada yang akan kita jalankan di Kalbar.

Tentu tugas semua elemen masyarakat dan aparat untuk sama-sama menjaga stabilitas keamanan di Kalbar menjelang Pemilihan Gubernur yang akan kita laksanakan tahun ini. Para politisi pun harus memiliki jiwa ksatria yang siap menang dan siap kalah dalam pemilu mendatang. Jangan sampai kisruh pemilukada terjadi di Kalbar, karena ini akan berdampak luar biasa pada kehidupan sosial politik ekonomi dan budaya masyarakat kita. Yang tentunya mendambah daftar panjang rintangan hidup di tahun ini. Di sisi lain pula, kita lagi-lagi disuguhkan oleh berita tentang ketidakadilan hukum di Indonesia.

Anak bau kencur diadili karena bermasalah dengan oknum aparat. Fenomena yang seolah membenarkan hukum di Indonesia bagaikan pisau bermata satu yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Dan tak heran media mengangkat wacana hukum sandal jepit, yang selalu menjadikan rakyat kecil  alas yang terinjak-injak dan terjepit. Kasus AAL yang di adili karena mengambil sandal tak bertuan pun bermunculan dimana-mana dalam bentuk yang hampir sama. Mengorbankan anak-anak dan rakyat kecil serta melibatkan oknum aparat. Dan hal ini menambah pandangan negatif terhadap aparat setelah kasus tewasnya beberapa orang di Mesuji dan Bima. Lalu coba lihat di sekitar Anda, bukan tak mungkin anda pun akan menemukan kasus serupa yang sayangnya tak tertangkap oleh media.

Poin-poin di atas merupakan gambaran kecil tentang bagaimana kerasnya hidup yang akan kita jalani di tahun 2012 ini. Berbagai cobaan itu mungkin akan kita hadapi. Bukan bermaksud menebar virus pesimis. Namun perlunya kita membangkitkan kesadaran bahwa hidup di tahun ini tak perlu berleha-leha. Bahkan kita harus selalu waspada dan mengetatkan  ikat pinggang. Menjadi bekal bagi kita untuk mempersiapkan diri dalam menempuh perjalanan hidup di tahun ini. Harus lebih giat, lebih rajin, lebih tekun, dan tak ada kata lain selain KERJA KERJA dan KERJA. Begitulah kata yang lagi booming saat ini. Selamat mengarungi hidup di tahun 2012.  **

·    Penulis, Ketua Umum HMI Cabang Pontianak.

No comments:

Post a Comment